CURUTADVENTURE. – Mungkin kalau
kalian sudah mengikuti perjalanan saya dari awal akan tau destinasi yang
saya tuju, ini merupakan lanjutan cerita perjalanan saya. Hampir
sepekan, kebumen memberikan sesuatu yang beda terhadap saya. Lebih
sering di suguhi keindahan yang asri nan alami. Masyarakatnya yang ramah
membuat tak ingin beranjak meninggalkan kota ini. Sebelumnya, saya
menelusur tentang benteng peninggalan Hindia – Belanda, yaitu Benteng
Van Der Wijck, Minggu (10/4/2016). Dan di lanjut hari berikutnya
mengunjungi wisata Bendungan Sempor, Waduk ini sering di bandingkan
dengan Waduk Jatiluhur dengan panorama keindahannya, ya saya sempat
menelusur Waduk Sempor, Senin (11/4/2016) Memang kota Kebumen menyimpan
banyak surga tersembunyi yang saya belum tau, sempat saya ingin
menelusur pantai Logending yang berada di kecamatan Ayah itu.
Sepekan lebih dua hari, tepatnya sembilan
hari menjadi perjalanan yang tak akan saya sia-siakan kala itu. Dua
destinasi di kota Kebumen sudah saya kunjungi, sejak kecil memang wisata
ini adalah kunjungan sehari-hari saya karena lokasinya yang cukup dekat
dari rumah tempat menginap di rumah kakek. Yap, Goa Jatijajar? Selasa
(12/4/2016) saya mengunjunginya. Ini mungkin tak asing lagi bukan
mendengar wisata Goa di Kebumen ini. Goa Jatijajar, list saya berikutnya
yang sudah tak asing lagi di telingaku. Ini yang ketiga kalinya saya
mengunjungi Goa Jatijajar. Saat SD dan SMP saya sempat mengunjunginya,
menyimpan keindahan yang membuat kagum sob.
Lokasinya berada di desa Jatijajar,
Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen yang terletak sekitar 42 km di arah
barat daya pusat kota kebumen ini mencakup luas kawasan seluas 5.5
hektare. Goa Jatijajar ini merupakan sebuah goa yang terbentuk dari batu
kapur. Goa Jatijajar ini memiliki panjang dari pintu masuk utama ke
pintu keluar adalah sepanjang 250 meter dengan lebar goa rata-rata 15
meter dan tinggi rata-rata di dalam goa ini adalah 12 meter.
Ada sejarah yang membuat Goa Jatijajar
ini menjadi objek wisata adalah pada tahun 1975 Goa Jatijajar ini mulai
di bangun menjadi objek wisata daerah Kebumen itu. Dimana ide awal dari
pengembangan Goa Jatijajar sebagai tempat wisata adalah Gubernur Jawa
Tengah, Bapak Suparjo Rustam, dan pada waktu itu yang menjadi Bupati
Kebumen adalah Bapak Supeno Suryodiprojo. Untuk melancarkan dan
melaksanakan pengembangan Gua Jatijajar sebagai tempat wisata goa di
Kebumen.
Sejak Goa Jatijajar dibangun sob, di
dalam Goa Jatijajar sudah ditambah dengan bangunan-bangunan seni yaitu,
berupa pemasangan lampu listrik sebagai penerangan, ornamen gua,
trap-trap beton untuk memberikan kemudahan bagi para wisatawan yang
masuk ke dalam Gua Jatijajar, serta pemasangan patung-patung atau
diorama.Dan tidak susah kok sob untuk mengunjungi Goa Jatijajar ini,
kurang lebih sekitar 42 km dari kota Kebumen. Bisa di akses menggunakan
mobil pribadi, motor dan sepeda. Kebetulan saat saya menelusur kesini
menggunakan motor milik kakek saya. Saya sangat hobi sekali caving atau
menelesur Goa. Karena ini Anti mainstream, saya ingin tau sebenarnya di
dalam Goa itu seperti apa dan apakah hanya sebuah lorong yang panjang
dan lebar? Menelusur ada gaya saya untuk tau spot yang mungkin belum
terekpose.
Cuaca kala itu sedang mendukung. Cerah di
tambah suasana asri nan menyejukkan hati membuat perjalanan ini tak
mungkin saya sia-siakan. Ow iya, sebelumnya untuk memasuki wisata Goa
Jatijajar ini sob kita di kenakan biaya retribusi sebesar Rp. 7000,-
untuk Dewasa, sedangkan untuk Anak usia 5 tahun ke bawah dikenakan tarif
Rp. 4000,- cukup terjangkau ya sob.
Perlu di ingatkan lagi, jangan sampai Goa
ini tercemar oleh pemandangan yang kurang mengenakkan ya seperti sampah
plastik atau botol minuman lainnya. Ibaratnya Goa ini adalah rumah
kalian, kalau rumah kalian ada yang mengotori atau mengacak-acak isi
rumah kalian. Apa yang kalian perbuat? pasti marah ya.. begitu juga
dengan Goa Jatijajar ini jangan sampai ada sampah atau ukiran yang tidak
bertanggung jawab ya sob.
Dan biaya Caving saya di kenakan
tarif Rp. 30.000/orang sob ada sekitar 11 orang waktu itu yang ingin
menelusur Goa Barat ini hehehe. Eit sebelumnya saya ingin kasih tau ada
berapa air terjun yang berada di Goa Barat ini, ada sekitar 100 air
terjun sob itupun katanya belum di telusuri semuanya dan belum
tau jumlah lebihnya.
Aneka air terjun ini berketinggian 0,5-10
meter yang menjadi jalur tirta dari mata air di kedalaman karst hingga
keluar menjadi sungai permukaan sob. Dan salah satu dari 100 air terjun
tersebut mempunyai ketinggian mencapai 32 meter. Wow Amaaa..zing!!
Tinggi banget bukan, sampai – sampai nih sob para petualang menyebutnya
dengan sebutan nama Supermen’s Big Sister.
Namun, panorama tentang Goa Barat ini bukan tentang sebuah air terjun semata yang dengan sebutan Supermen's Big Sister itu sob. Masih banyak panorama keindahan yang terdapat dalam goa ini. Salah satunya ada sebuah ornamen starlagtit dan starlagmit yang menghiasi langit, dinding dan lantai Goa barat ini sob. Berbagai keindahan orkestra aneka bebatuan yang berwujud unik seperti batu jenggot, batu tirai, batu korden, batu kristal dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dan di Goa Barat ini juga ya sob ada sebuah lorong - lorong yang memiliki ciri karakteristik khas lorong Batu Makam yaitu bebatuan yang mirip nisan dan sering digunakan
warga sebagai tempat untuk mujahadah. Dan ada juga lorong Kratonan yang
menawarkan hiasan lantai dan langit-langitnya yang di penuhi bagai batuan kristal yang mengkilap putih yang kalau kita sinari dengan cahaya redup. Wow sepertinya saya ingin berlama - lama berada di Goa Barat ini..
SUMBER GAMBAR: diasporaiqbal.blogspot.com |
Oke, bagi kalian yang berjiwa petualang ini merupakan tantangan ekstrim tersendiri sob. Pasalnya sepanjang perjalanan, saya di sulitkan dengan medan yang berada di aliran sungai bawah tanah ini. Ternyata kedalaman air mencapai dada saya sob, sepertinya saya harus berekstra hati-hati sekali. Batu - batu lancip, menghindari kubangan yang dalam, melewati lorong - lorong sempit membuat hati ini berdegup kencang. Dan untungnya saya di pandu oleh pemandu yang professional, teman saya sedikit kesusahan kala itu jadi dia lebih baik bungkam.
Waktu tempuh kegiatan caving ini memakan waktu sekitar kurang lebih 6-7 jam sob, belum lagi ada kendala saat di perjalanan menuju air terjun. Tapi, rasa capek lelah bercampur gemetar akan terbayar ketika saya sampai di air terjun Goa Barat itu.
Kita bisa terjun dari atas air terjun, tapi di sarankan untuk berhati-hati karena bebatuannya yang cukup licin kalau tidak ekstra hati-hati kita bisa terpeleset dan membentur bebatuan itu. Kedalaman air di area air terjun ini juga cukup dalam sekitar 2-3 meter. Saya ingin melompat, tetapi badan yang mulai kedinginan membuat saya memilih untuk menikmatinya saja. Kalau kalian menonton tayangan My Trip My Adventure episode Goa Barat yang berada di kecamatan Ayah ini pasti kalian tau pasalnya mereka pernah menelusur Goa Barat ini.
Gimana sob? tertarik menelusur Goa Jatijajar dan Goa Barat ini? keluarlah dari zona nyaman kalian, kenali alam yang indah ini masih banyak keunikan, keindahan dan berbagai macam bentuk yang belum kita ketahui. Etika berwisata di perhatikan ya, jangan sesekali mencemari tempat wisata yang kalian kunjungi. Ayo jelajah Indonesia! #CurutMelancong