SOLO TRIP DAY 2: BERKUNJUNG KE WISATA BERSEJARAH BENTENG VAN DER WIJCK

VAN DER WIJCK | GOMBONG
CURUTADVENTURE. DAY 2:  Kalian tau wisata benteng terkenal di Gombong, Kebumen? Ya, Wisata ini sudah populer dan sudah sering di jadikan tempat berlibur bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Banyak cerita sejarah tersimpan di Benteng peninggalan Belanda ini. Saya ingin berbagi cerita piknik solo trip saya dalam ekspedisi Explore Jateng, simak ya daripada penasaran...

Kebetulan sepekan lalu, saya sempat mengunjungi wisata benteng ini. Pasti kalian semua sudah tau tentang benteng yang satu ini kan? Dalam perjalanan selama sepekan lebih dua hari membuat saya ingin menjelajah  Gombong, Kebumen ini. Salah satunya Benteng Van Der Wijck, sempat waktu kecil saya mengunjunginya. Bangunan arsitekturnya sangat unik. Serta masih kokoh walaupun sudah beberapa abad berlalu.

Orang - orang sering menyebutnya Van Der Wijck. Yap, Benteng Van Der Wijck. Benteng ini adalah Benteng pertahanan Hindia-Belanda yang dibangun sekitar abad ke 19. Terletak di Kota Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, kira-kira 300 m dari jalan raya Kebumen – Yogyakarta, benteng ini adalah salah satu obyek wisata menarik di Jalur Pantai Selatan. Nama Van Der Wijck sendiri berasal dari nama komandan pada saat itu yang karirnya cukup cemerlang dalam membungkam perlawanan rakyat Aceh. Pada awal didirikan, benteng ini diberi nama Fort Cochius (Benteng Cochius) dari nama salah seorang Jenderal Belanda Frans David Cochius (1787-1876) yang pernah ditugaskan di daerah Bagelen (salah wilayah karesidenan Kedu). 

Dengan luas mencapai 3606 m2 dan tinggi 9,67 m, warna merah yang mendominasi menjadikan benteng ini tampak mencolok dibanding bangunan-bangunan kuno di sekelilingnya. Benteng ini memiliki 16 barak dengan ukuran 7,5 x 11 m2. Kompleks bangunan di sekitar Benteng Van der Wicjk adalah barak militer yang awalnya digunakan untuk meredam kekuatan pasukan Pangeran Diponegoro. Karena kehebatan beliau yang juga didukung pemimpin-pemimpin lokal di selatan Jawa, Belanda menerapkan taktik benteng stelsel yaitu pembangunan benteng di lokasi yang sudah dikuasainya. Tujuannya jelas, untuk memperkuat pertahanan sekaligus mempersempit ruang gerak musuh, terutama di karesidenan Kedu Selatan. Benteng ini didirikan atas prakarsa Jenderal Van den Bosch. Pada jaman penjajahan Jepang, kompleks benteng ini menjadi tempat pelatihan prajurit PETA.

Kini, kompleks benteng ini menjadi Sekolah Calon Tamtama dan barak militer TNI AD. Ada pula bangunan yang difungsikan sebagai hotel dan ruangan serba guna. Namun bukan hanya itu aja, benteng ini juga menjadi obyek wisata andalan daerah Gombong dan sekitarnya. Tak Cuma sekedar benteng tua, kini pihak pengelola juga melengkapi obyek wisata ini dengan taman bermain anak seperti kincir putar, perahu angsa, mobil-mobilan dll. Selain itu, pihak pengelola juga menyediakan kereta mini yang mengangkut pengunjung dari pintu gerbang utama menuju benteng yang memang jaraknya agak jauh. Ada pula patung dinosaurus raksasa yang pastinya membuat anak-anak menjadi senang dan gembira. Tak ketinggalan warung-warung makan yang beragam menambah semarak obyek wisata Benteng Van der Wijck.

Kebetulan saya menginap di tempat kakek tidak jauh dari lokasi Benteng sekitar 2 km. Saat mengunjungi benteng itu saya menggunakan Sepeda Onthel khas Jawa. Di perjalanan pun terlihat bangunan tua dari kejauhan, Benteng Van Der Wijck. Kearifan lokal membuat saya ingin lama - lama di Gombong. Masyarakatnya yang ramah, murah senyum layaknya sodara dekat. 

Tidak jauh memang ke lokasi hanya butuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke benteng. Di tambah pemandangan yang memanjakan mata, pekerjaan warga lokal yang bertani, suasana yang sejuk rasanya ingin terus mengontel sepeda dengan kecepatan rendah.

Saat ingin sampai di Benteng, ontel saya parkir dekat area benteng, terlihat markas TNI AD atau kompleks. Keringat mulai mengucur dan rasa lelah di bayar setelah sampai di Benteng. Tiket masuk hanya Rp. 5000 aja kita sudah bisa masuk ke area Benteng. Konon menurut kepercayaan setempat sebelum kita masuk harus membaca doa sesuai kepercayaan masing - masing. Memang tempat ini kan sudah ratusan tahun pasti ada keaenahan dong di dalamnya. 

Tak Cuma sekedar benteng tua, kini pihak pengelola juga melengkapi obyek wisata ini dengan taman bermain anak seperti kincir putar, perahu angsa, mobil-mobilan dll. Tak ketinggalan warung-warung makan yang beragam menambah semarak obyek wisata Benteng Van Der Wijck.

Namun, yang paling unik sebenarnya adalah adanya kereta mini persis di atas benteng. Dengan kereta ini kita bisa mengelilingi benteng dan menikmati pemandangan dari atas benteng. Sayangnya saya tidak sempat menaiki kereta mini itu karena pengunjungnya hanya ada 3 orang aja. Tapi tak apa, saya bisa keliling melihat foto - foto yang terpampang di dinding dalam benteng. Mungkin ini satu-satunya di Indonesia dimana pengunjung bisa menaiki kereta di atas benteng.

Terdengar memang cukup mistis kawan saat saya memasuki ke dalam benteng ini sendirian. Sebelumnya saya takut tapi karena ingin mengambil gambar untuk bahan penulisan saya, tekad yang membuat saya berani. Di tambah cuaca yang mendung akan turun hujan membuat suasana mencekam. Tapi saya tidak takut karena niat saya baik kesini. Sekaligus Benteng ini berada dalam kompleks militer, jadi kalau kalian berkunjung ke benteng ini jangan berlaku seenaknya dan hormatilah orang-orang yang tinggal di kompleks ini. 

Sayangnya saya hanya 30 menit berkunjung ke Benteng ini cuaca memang yang membuat saya harus meninggalkan tempat itu.  Tunggu apalagi sob ini adalah wisata sejarah peninggalan Hindia-Belanda. Ayo kita ulik cerita dan ke asriannya. Yang tadinya mencekam, mistis dan penuh misteri jadi merasa ingin tau dan terus ingin Cinta Indonesia. Kunjungi Wisata Gombong Kebumen, Benteng Van Der Wijck. Wait next story..