CURUTADVENTURE. Barang kali ada yang belum tau tentang tempat ini. Apalagi saya, saya aja baru baru ini tau tempat keren ini di Lampung. Jujur saya yang orang Lampung aja belum tau dan belum pernah denger tempat ini, kata orang-orang sih keren bro! Yaudah disini gua cuma mau berbagi informasi aja, mungkin Trip gua selanjutnya bisa mengunjungi ini. Amin!
oke cekidot.
Pulau Sebesi (Sebesi Islan) adalah sebuah pulau yang secara administratif berada di wilayah Desa Tejang, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Indonesia. Berbentuk seperti gunung berapi dengan ketinggian 844m, secara geografis pulau ini terletak di selat Sunda atau wilayah selatan perairan Lampung. Lebih tepatnya P. Sebesi berada di sebelah selatan dari Pulau Sebuku, sebelah timur Pulau Serdang dan Pulau Legundi, serta sebelah Timur Laut Gugusan Krakatau.
Pulau ini merupakan daratan yang paling dekat dengan Gugusan Krakatau
dan turut menjadi saksi kedahsyatan letusan besar Krakatau tahun 1883.
Sejak dulu Pulau Sebesi sangat
terkenal akan kesuburan tanahnya. Kini, selain memiliki keunggulan di
sektor perkebunan, pulau ini juga sedang dikembangkan sebagai daerah
tujuan wisata andalan Lampung Selatan selain Krakatau dan sejumlah pantai seperti Merak Belantung, Kalianda resort, dll.
Nama Pulau Sebesi diduga berasal dari bahasa Sansekerta, Sawesi (Savvesi). Masyarakat sekitar biasa menyebut Pulau Sebesi dengan sebutan Pulo'. Pulau Sebesi terdiri dari 1 desa dan 4 dusun utama dan beberapa dusun
kecil yang berada dibawah naungan dusun utama. Empat dusun utama
tersebut adalah Dusun Bangunan, Dusun Inpres, Dusun Segenom, dan Dusun
Regahan Lada [16].
Sebelum menjadi desa sendiri, Pulau Sebesi masih berada dalam naungan
kampung Raja Basa. Saat itu kampung Raja Basa dipimpin oleh kepala
marga Pesisir, Pangeran Warta Manggala II, anak dari Pangeran Minak
Putra.
Dermaga Menuju Pulau Sebesi
Maksud dan tujuan Kajian Potensi Ekowisata Pulau Sebesi 2011 ini
diantaranya untuk Mengidentifikasi potensi Pulau Sebesi untuk dapat
dikembangkan sebagai kawasan ekowisata. Selain itu juga menyusun
rekomendasi pengembangan ekowisata pulau sebesi yang meliputi aspek
ekologis, sosial-budaya serta sarana dan prasarana.
Sasaraan dari kegiatan ini adalah tersedianya peta potensi sumberdaya
alam pesisir Pulau Sebesi yang dapat di kembangkan untuk kegiatan
ekowisata. Selain itu juga tersedianya rekomendasi pengembangan
ekowisata pulau sebesi yang meliputi aspek ekologis, sosial-budaya serta
sarana dan prasarana.
Akses menuju Pulau Sebesi adalah dari pelabuhan Canti yang ada di
Kalianda Lampung Selatan. Transportasi dari Canti ke Pulau Sebesi
menggunakan perahu motor (ojek) yang berangkat satu kali dalam sehari.
Selain dari Canti, ke Pulau Sebesi juga dapat ditempuh dari Cilegon,
Provinsi Banten dengan menggunakan perahu motor yang biasanya mengangkut
kelapa dan kopra.
Pulau Sebesi termasuk dalam wilayah administrasi Desa Tejang Pulau
Sebesi Kecamatan Raja Basa Kabupaten Lampung Selatan. Desa Tejang Pulau
Sebesi terdiri dari empat dusun yaitu; Dusun I Bangunan, Dusun II
Inpres, Dusun III Regahan Lada, dan Dusun IV Segenom. Luas wilayah Pulau
Sebesi adalah 2620 ha dengan panjang pantai 19,55 km. Sebagian besar
daratan Pulau Sebesi tersusun dari endapan gunung api muda dan merupakan
daratan perbukitan. Bukit tertinggi di Pulau Sebesi mencapai 884 meter
dari permukaan laut dengan bentuk kerucut yang mempunyai tiga puncak.
Pulau Sebesi adalah tempat yang cocok untuk mengamati aktifitas
gunung Anak Krakatau. Pulau Sebesi dengan luas 1600 Ha adalah Pulau yang
terdekat dangan anak Krakatau . Pulau ini juga dikenal sebagai tempat
Wisata buru, dengan fasilitas yang telah tersedia ; Pesanggrahan dan
cottage.
Kawasan Pulau Sebesi
Pengembangan pariwisata Pulau Sebesi sudah dimulai sejak tahun
1970an. Saat itu penduduk Desa Tejang mendirikan permukiman di wilayah
pinggir pantai. Lalu Muhammad Saleh Ali memerintahkan agar warga
mendirikan rumah baru di lokasi yang telah disiapkan. Dalam kurun waktu
10 tahun warga memindahkan rumahnya ke lokasi yang berjarak 100 meter
dari bibir pantai utama Desa Tejang.
Pembangunan tahap berikutnya dilakukan pada tahun 1993, yaitu dengan
membangun 2 buah penginapan bergaya rumah adat Lampung serta pusat
perbelanjaan yang oleh masyarakat setempat sering disebut Pesanggrahan /
Kantin. Setelah diperjuangkan selama 15 tahun, akhirnya pariwisata di
Pulau Sebesi mengalami kemajuan yang cukup pesat. Meski visi pariwisata
Pulau Sebesi yang pada awalnya mengarah ke segmen kelas atas tidak
terwujud, namun dengan pangsa pasar segmen menengah mampu memberi efek domino terhadap perekonomian masyarakat setempat.
Sejak tahun 1980-an, Pulau Sebesi menjadi tempat favorit bagi
wisatawan yang memiliki hobi menembak. Tahun 2011, di pulau ini
terindikasi terdapat lebih dari sekitar 1500 ekor babi hutan yang hidup
di bagian puncak gunung.
Bagi kalian yang mau ngetrip kesini diusahakan berkontribusi dengan pengelola cottage disini atau gabung dengan Trip, Backpacker. Terimakasih sobat atas kunjungannya dan mohon maaf atas informasi yang kurang tepat atau kurang mencukupi. Copyright!
0 Comments